Wednesday, March 11, 2015

Fakta mengejutkan tentang sistem pencernaan manusia

Sistem pencernaan sangat diperlukan untuk mencerna makanan yang telah kita makan. Sistem ini sangat kompleks dan terdiri dari beberapa organ serta kelenjar. Organ dimulai dari mulut dimana di dalamnya terdapat gigi, lidah, dan air liur. Esophagus dimana tempat terjadinya gerakan peristaltik (gerakan menelan dan mendorong makanan). Faring yang merupakan percabangan sistem percernaan dan sistem pernafasan yang disekati oleh epiglotis. Lambung, organ yang memiliki banyak otot. Organ ini menghasilkan enzim PRA (pepsin, renin, asam klorida). Pepsin berfungsi intuk mengubah protein menjadi pepton. Renin berfungsi mencerna susu. Asam klorida berfungsi membunuh kuman-kuman yang dibawa oleh makanan. 

Usus halus merupakan tempat terjadinya penyerapan sari-sari makanan yang dilakukan oleh jonjot usus. Usus ini dibedakan menjadi 3 yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Usus besar adalah tempat penyerapan air. Di dalam usus besar terdapat banyak bakteri (E.coli) yang membantu pembusukan makanan. Rectum merupakan tempat penyimpanan feses sementara sebelum dikeluarkan melalui anus. 

Selain organ, terdapat kelenjar yang membantu proses pemcernaan :
1. pankreas, menghasilkan enzim ALT (amilase, lipase, tripsin)
2. hati, menghasilkan empedu
3. kelenjar air liur (sublingualis dan submandibularis)

Fakta-fakta yang selama ini tidak kita pikirkan mengenai sistem pencernaan :
1. Panjang saluran pencernaan kita adalah 30 meter mulai dari mulut sampai anus
2. Jalannya proses pencernaan tidak bergantung pada gravitasi bumi, jadi walaupun kita dalam kondisi terbalik, pencernaan kita tetap berjalan sewajarnya.
3. Kita mengeluarkan 1 liter air liur per hari
4. Perut orang dewasa mampu menampung 4 liter makanan

Sekian sedikit mengenai sistem pencernaan. Semoga bermanfaat ^.^

 Ditemukan Dua Planet Baru Mirip Bumi

Awal pekan ini para astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA) mengumumkan temuan delapan planet baru di zona bintang Goldilocks. Kedelapan planet tersebut mengorbit pada tempat yang berpotensi menghasilkan air.

Para astronom meyakini bahwa planet-planet tersebut berada di zona habitasi bintang induk. Dua di antara planet-planet tersebut lebih kecil dari bumi. Peneliti juga mengidentifikasi dua planet yang mirip dengan bumi.

“Sebagian besar planet ini berpotensi layak huni seperti bumi,” kata Guillermo Torres, pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Sciencedaily, Rabu, 7 Januari 2015. Artinya, membentuk jaringan bebatuan dan menghasilkan atmosfer. Temuan ini diumumkan pertama kali pada pertemuan tahunan American Astronomical Society.

Torres mengatakan, dua planet yang paling mirip dengan bumi ialah Kepler-438b dan Kepler-442b. Jangkauan orbit kedua bintang merah kerdil ini lebih kecil dari orbit matahari. Kepler-438b mengelilingi bintang utamanya selama 35 hari, sedangkan Kepler-442b selama 112 hari.

Dengan diameter 12 persen lebih besar dari bumi, menurut hitungan tim peneliti, Kepler-438b memiliki peluang 70 persen jadi berbatu. Sementara ukuran Kepler-442b sekitar sepertiga lebih besar dari bumi, tapi hanya memiliki peluang 60 persen menjadi berbatu.

Menurut Torres, untuk menjadi zona layak huni sebuah planet ekstrasurya harus menerima sinar yang mirip dengan matahari. “Jumlahnya juga harus pas,” kata dia. Jika terlalu banyak pun air akan mendidih dan menguap. “Terlalu sedikit cahaya, air juga akan membeku.”

Dibandingkan dengan bumi, Kepler-438b menerima sekitar 40 persen lebih sedikit cahaya. “Ini 70 persen layak huni,” ujar Torres. Sementara, Kepler-442b mendapatkan sekitar dua per tiga cahaya yang diterima bumi. Dia menaksir 97 persen peluangnya layak huni.

Hanya, memang belum diketahui pasti tingkat kelayakan huni dua planet mirip bumi tersebut. “Mereka baru kandidat layak huni,” kata David Kipping, astronom dari CFA.

Sebelumnya juga pernah ditemukan dua planet mirip bumi. Pertama, Kepler-186f, yang berukuran 1.1 kali ukuran bumi dan menerima 32 persen lebih banyak cahaya. Planet kedua, yakni Kepler-62f, yang berukuran 1.4 kali ukuran bumi dan mendapatkan 41 persen banyak cahaya.

Saat ini, tim peneliti sedang menindaklanjuti temuan mereka. Seperti banyak penemuan Kepler lainnya, planet-planet baru tersebut berjarak cukup jauh. “Ini tantangan untuk penelitian,” ujar Kipping. Kepler-438b berada di titik 470 tahun cahaya dari bumi, dan 1.100 tahun cahaya untuk Kepler-442b.